
Lebong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong gelar Rapat Koordinasi (Rakor) berkenaan dengan Progres Tim Satgas Percepatan Penuruan Stunting (PPS) Tahun 2022-2023 dari OPD terkait kepada BINDA Bengkulu Korwil Lebong
dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Rembuk Stunting dan Pertemuan Tele-Konsultasi serta Disseminasi AKS Tahap 1 di Gelar di Ruang Wakil Bupati (Wabup) Lebong. Senin, 10 Juni 2023.
Rakor yang berlangsung tertutup tersebut dipimpin Wakil Bupati Lebong, Fahrurrozi didampingi Kepala Dinas (Kadis) Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2-KB) Lebong, Yuswati.
Dalam kesempatan itu hadir juga Kadis Ketahanan Pangan Lebong, Kabid Pengendalian Penduduk Imelda Diansari, perwakilan Dinas Kesehatan Lebong, perwakilan Binda Bengkulu, beserta Tim Pencegahan Stunting.
Wabup Fahrurrozi mengungkapkan, sesuai jadwal yang telah ditetapkan pada bulan ini ada agenda rembuk stunting dan progres Percepatan Penuruan Stunting (PPS) Tahun 2022-2023, dalam rangka ingin melaksanakan untuk itu.

“Termasuk tadi, kami membicarakan beberapa langkah untuk menurunkan stunting. Salah satunya Percepatan Penurunan Stuning (PPS) yang turun ke lapangan, walaupun tidak menyeluruh namun diharapkan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Wabup usai acara kepada awak media.
Dia menuturkan, angka stunting selama dua tahun terakhir mengalami penurunan. Awalnya, angka stunting posisi 24 persen. Namun, setelah dilakukan gerakan PPS maka angka stunting tahun 2023 ini di angka 20 persen.
Dia menargetkan tahun 2024 kembali turun pada angka 16 persen. Sesuai dengan target nasional.
“Tahun ini kita akan kembali melakukan gerakan PPS dengan menanam bibit padi Biofortifikasi yang nilai nutrisinya cukup tinggi. Mungkin di wilayah Kecamatan Lebong Selatan, minggu depan sudah memulai melakukan penanaman padi. Artinya, MT2 ini salah satu perunan stunting,” ungkapnya.
Dia mengakui, jumlah stunting yang ada di Lebong saat ini mencapai 238 jiwa, yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lebong
“Kalau kasus yang terdata di Posyandu ada 238 orang terkena di Stunting. Mereka juga sudah mulai ditangani. Mereka ini bukan hanya pola gizi, namun ada juga pola asuh,” tutupnya. (PMS20)