Rejangtoday.com – Era milenial, pemuda lebih banyak menguasai pandangan kritis dengan memiliki kekuatan produktif untuk berkarya. Bagi pemuda, situasi seperti sekarang ini telah dimaknai sebagai landasan hidup yang bernyali. Buktinya, dari pedagang akademisi, penulis, peneliti, pengusaha, diplomat, artis dan politisi partai, pelaku pemberdayaan sampai ke penerima penghargaan sesuai bidangnya, di wakili oleh banyak kalangan pemuda. Bahkan pendakwah di kalangan agamais dan pelaku mistis, juga telah banyak dimotori bahkan dimentori oleh kaum muda.
Disamping itu, keterwakilan pemuda di hampir seluruh organisasi kepemudaan telah banyak diminati dan bergerak cepat demi majunya wawasan diri. Hasilnya saat ini, telah menarik perhatian banyak kalangan, terutama yang berkepentingan penuh dalam meraih dan menginginkan dukungan pada persaingan perhelatan pemilu nanti.
Dalam kaitan ini, perlu dipahami dengan seksama bahwa pemuda adalah pilar demokrasi bahkan mendekati pengganti tokoh utama generasi diatasnya. Moralitas pemuda saat ini terhadap perubahan dan kemajuan bangsa patut dibanggakan, dan sesungguhnya telah menjadi “market produktif” pendistribusian pelaku perubahan yang memainkan banyak peran untuk masa depan.
Keberadaan pemuda yang telah tergabung dengan banyak aktifitas kemandirian, pendidikan, jasa usaha, sosial dan politiknya sudah tidak lagi terkungkung dengan pandangan yang akut dan rigid. Langkah dan semangat mereka telah terbarukan seiring dengan terbukanya akses kemajuan disegala bidang, apalagi di era digitalisasi yang telah mendunia, sehingga tidak ada akses dan proses yang membangun tidak dapat diserap dan dijadikan pelajaran yang mematangkan kemandirian mereka. Berikut cara pandang mereka terhadap politik sudah sangat terbuka dan mampu menerima berbagai lapisan demi sebuah kemajuan dan demokratisasi.
Dalam hal politik dan demokrasi, Ormas pemuda yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia/KNPI misalnya, telah mengembangkan cara pandang dan wawasan demokrasi serta politiknya sebagai organisasi kepemudaan yang wajib memberikan kontribusi luas terhadap kemajuan bangsa. Hal ini terlihat dari pagelaran konsolidasi pemuda secara nasional dan diadakannya dialog kebangsaan baru-baru ini pada Kongres ke XVI-KNPI di Maluku Utara pada 15-22 Mei tahun 2022.
Pergerakan ini semakin menegaskan peran pentingnya pemuda untuk ikut andil secara langsung dalam proses kemajuan bangsa di semua lini terutama terciptanya sistem politik yang bermoral dan berintegritas dengan mengedepankan dialog bersolusi tanpa tendensi tertentu yang dapat merugikan kesejahteraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Imbasnya, “Youth Spiritual Development” menjadi bersinergi terhadap harmonisasi pemuda di seluruh daerah. Pemuda merasakan peran penting tersebut dan melangkah memaklumatkan diri untuk berpartisipasi disetiap ruang demokrasi politik di negara ini.
Di Bengkulu, pada 06 Juni 2022, Pengurus KNPI Propinsi Bengkulu dengan semangat kebersamaan yang tersarikan melalui “Energi of Harmoni”, telah mendobrak kebutuhan demokrasi dan politik tersebut dengan menyelenggarakan “Simposium Politik” berskala nasional dan memancing secara terbuka unsur pemuda Bengkulu terlibat dalam setiap perhelatan politik.
Dengan membangun pemahaman politik dan demokrasi di kalangan pemuda, umumnya untuk kebutuhan masyarakat, menjadikan pemuda lebih dikenal sebagai agensi perubahan dalam memberikan langkah positif yang harus diapresiasi dan ditindaklanjuti, terutama oleh pemerintah agar dapat membantu akselerasi dan pembangunan pemuda lebih baik lagi.
Tentunya, hal serupa tentang pentingnya kebutuhan politik dan demokratisasi yang berkembang, dapat dilakukan oleh banyak pihak lain seperti; Lembaga atau Ormas Keagamaan NU, Muhammadiyah, Hindu, Budha dan Persatuan Gereja Khatolik dan Protestan Indonesia. Lembaga Kajian, Penelitian dan Penulisan HumaniXa Center, Institut Martinalis, Lingkar Studi Literasi, Posnu dan Kipan. Lembaga Advokasi dan Pemberdayaan Sosial Perludem, Netfix, JPPR, dan KIP Indonesia, LSM daerah setempat, FKPPI, PP, GMNI, PMII, GP. Anshor, GMKI, PMKRI HMI, IMM dan organisasi formal pemuda-mahasiswa atau ormas lainnya yang tergabung dalam kepentingan pembangunan pemberdayaan demokrasi masyarakat.
Disisi lain, pemuda sudah sangat dewasa menyikapi persoalan-persoalan masyarakat di negeri ini dan secara politik telah mampu mendudukkan berbagai kepentingan dan amat sangat menghargai banyak pihak dalam pandangan politik dan demokrasi.
Melihat perkembangan positif pemuda dalam menyikapi kemajuan dan demokrasi yang terjadi, serta untuk mengantisipasi terjadinya perilaku yang tidak baik pada proses politik yang pernah terjadi sebelumnya,
Presiden Joko Widodo telah meminta jajarannya melakukan edukasi politik yang masif kepada masyarakat dan para kontestan agar tidak terprovokasi oleh kepentingan-kepentingan yang tidak bermanfaat dan telah menjadi pengalaman yang tidak baik pada pemilu sebelumnya. (Sumber; Kontras Time, April 11, 2022).
Karena itu, pemerintah dan kontestan terkait pemilu, perlu sekali menggandeng dan memberikan pendidikan politik secara menyeluruh agar terus menerus memahami politik dan polarisasinya yang selalu berubah menurut waktu dan dinamika publik. Termasuk memberikan dukungan secara materil dan non materil kepada masyarakat khususnya pemuda untuk terus mengasah produktifitas nalar politiknya membangun daerah dan kejayaan bangsa.
Pentingnya pembelajaran politik, bertujuan agar pemuda memiliki dedikasi yang kuat, pengetahuan yang mumpuni, berkesadaran politik yang tinggi dan mampu berpartisipasi untuk memberikan nilai, sikap dan orientasi politik yang nantinya akan meluaskan sistem politik yang membangun serta melanjutkan estafet kepemimpinan dalam budaya demokrasi yang produktif. Pemerintah juga harus membangun visi dan misi yang menyegarkan agar bisa termanfaatkan bagi kemakmuran hidup dan menjadi cerminan di dalam lapisan masyarakat.
Apalagi pemerintah pusat saat ini telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar dalam penyelenggaraan pemilu 2024 mendatang, sebagaimana yang diungkapkan Presiden Jokowi, yang dikutip melalui Setkab pada 10 April 2022 yang lalu menuliskan, “Anggaran Penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang yang menyentuh angka Rp. 110,4 triliun, dengan kebutuhan KPU sebesar Rp. 76,6 triliun dan Bawaslu sebesar Rp. 33, 8 triliun. (Sumber; Kontras Times April 11, 2022).
Meskipun semuanya masih harus dikaji dan dikalkulasikan ulang secara detail, melalui APBN dan APBD agar menemui keseimbangan kebutuhan rasio politik setiap wilayah, namun usaha maksimal ini adalah apresiasi besar pemerintah dalam memberikan nilai pantastis untuk sebuah perhelatan pesta demokrasi yang lebih baik dan terstruktur.
Karena itu, jangan sampai perhatian pemerintah yang sudah begitu besar terhadap kemajuan masyarakat dan bangsa dalam demokrasi politik menjadi timpang, tidak sejalan dan kurang termanfaatkan oleh semua elemen anak bangsa.
Sederhananya, penyelenggaraan pemilu 2024 sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 07 Tahun 2017, pemuda membutuhkan ruang yang optimal dengan mentalitas yang kuat serta rasa optimisme yang tinggi untuk menampilkan aspirasi politiknya. Mampu menghadapi tantangan perubahan yang identik dengan maju atau mundurnya kepercayaan kepemimpinan yang baru. Bahkan bisa saja menggerus rusaknya peradaban sebuah bangsa karena lahirnya kepentingan yang tidak sama dalam memandang hidup bersama dalam bernegara .
Keikutsertaan anak-anak muda untuk melakukan kerja-kerja politik yang konstruktif sudah sangat perlu dipersiapkan dan diberlakukan. Dan atau bila perlu, bagi pemuda yang betul-betul siap melakukan aksi diajang demokrasi politik ini, bisa langsung saja dilemparkan ke gelanggang pertarungan untuk membuktikan peran aktif mereka dalam memberikan kontribusi positif bagi pembangunan masyarakat dan negara.
Keterlibatan pemuda, adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan untuk memperkuat kokohnya rumah besar Indonesia. Dengan keyakinan bersama, pemberlakuan kontestasi dalam hidup berdemokrasi serta dengan mengingat kenyataan bahwa akselerasi pemuda sekarang sudah pada ambang keberanian yang lebih dalam berbagai pengayaan kemampuan diri, maka patut dibuka seluas-luasnya partisipasi mereka dan sangat layak ditunggu sepak terjang serta kontribusi politiknya dalam membangun suasana demokrasi bangsa yang kondusif, khususnya di pemilu 2024 yang nantinya pasti penuh dengan banyaknya kejutan dan warna. Bravo pemuda, teruslah berkarya dan menjadi pelaku untuk daerah dengan mempererat selalu keutuhan bangsa. Tangan terkepal dan maju kemuka demi Indonesia jaya.
Oleh: Yunita Puspita Sari
– Penggiat Organisasi Pemuda
– Ketua DPD Poros Sahabat Nusantara (Posnu) Provinsi Bengkulu.