Benteng – Dosen dan Mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Bengkulu (UNIB) melakukan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum di Desa Harapan Makmur, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Senin, 28 Agustus 2023.
Selain sebagai perwujudan dharma ketiga dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian ini juga membuka silaturahmi, diskusi dan kerjasama antara perguruan tinggi dengan masyarakat.
Dua tim pengabdi sekaligus turun untuk membina para Santri yang mukim di Ponpes diantaranya, satu tim mentransfer ipteks budidaya cabai rawit dan tim yang lain mentransfer ipteks pengolahan sorgum menjadi aneka produk.
Sementara itu, Tim pengabdi untuk budidaya cabai rawit dari UNIB di Ketuai oleh Prof. Dr. Catur Herison, MSc, peneliti cabai yang telah menghasilkan beberapa varietas baru cabai.
Anggota tim pengabdi adalah Ir Merakati Handajaningsih, MSc, dan Dr Rustikawati, MSi, Dalam pelaksanaannya dibantu oleh Deva Eri Efrani mahasiswa semester 8 Program Studi Agroekoteknologi yang merupakan alumni MA Mambaul Ulum.
Kepala Sekolah (Kepsek) Madrasah Aliyah Mambaul Ulum, Ana Khoirun Nisa, S.Pd.I menyambut baik kegiatan yang diyakini dapat meningkatkan pengetahuan para santri sekaligus menambah aktivitas sehari-hari santri mukim dengan kegiatan yang positif.
“Tentu, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim Dosen Unib yang telah berbagi ilmu dan membantu para santri,” ujar Kepsek.
Ia juga meminta agar semua santri mengikuti acara dengan serius dan khikmad, agar wawasan dan pengetahuan bertambah.
“Sekali lagi, kami ucapkan Apresiasi dan terima kasih semoga ilmu yang kami dapat nanti menjadi amal jariyah Bapak/Ibu Dosen,” singkatnya.
Selain menyediakan bibit cabai rawit siap tanam, Tim pengabdi dari Unib juga menyerahkan perlengkapan untuk budidaya cabai rawit meliputi pupuk, obat-obatan serta sarana pemeliharaan tanaman.
Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian, Prof. Dr. Catur Herison, MSc., menegaskan, megiatan pengabdian tersebut dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan praktik menanam cabai rawit di lahan pekarangan pesantren Mambaul Ulum. Kegiatan penyuluhan budidaya cabai rawit telah dilakukan satu minggu sebelum acara praktik.
“Praktik diawali dengan mengolah lahan yang awalnya penuh ditumbuhi gulma. Pengolahan pertama dilakukan dengan membersihkan gulma kemudian dicangkul untuk menggemburkan tanah. Lahan yang sudah genbur dibuat bedengan-bedengan untuk ditanami cabai rawit. Lubang tanam dibuat dengan jarak sekitar 50 cm. Bibit cabai yang telah disediakan oleh tim pengabdi ditanam oleh para santri MA Mambaul Ulum,” pungkasnya.
Pihaknya juga mengajari para santri cara memupuk dan melakukan pengendalian organisme pangganggu tanaman (OPT) dengan pestisida. Mereka praktik melakukan penyemprotan di lahan. Peserta juga bersama-sama memasang pagar waring untuk mencegah gangguan binatang ternak yang sering masuk wilayah pesantren.
“Kita bersyukur, santri yang hadir sangat antusias dan mengikuti semua tahapan praktik. Pada diskusi juga berkembang terutama hal-hal yang berkaitan organisme pengganggu tanaman,” tutup Prof. Dr. Catur Herison, MSc.
Hal hasil, santri belum berpengalaman dalam budidaya cabai sehingga perlu dijelaskan dengan detail hama dan penyakit utama yang biasanya menyerang tanaman cabai serta bagaimana mengendalikannya.
Antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan pengabdian ini juga terlihat pada keinginan peserta dan pengelola MA Mambaul Ulum agar kegiatan pengabdian ini tidak berhenti sampai disitu tetapi berlanjut dengan konsultasi rutin agar cita-cita bersama untuk berkebun cabai rawit bisa terlaksana.
Hal ini tentu menjadi respon positif bagi tim pengabdi untuk berperan aktif membina dalam pemeliharaan tanaman secara periodik pada waktu yang akan datang. (PMS20)