Lebong – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo diagendakan berkunjung ke Provinsi Bengkulu. Kunjungan Kerja (Kungker) Presiden ke Bengkulu kali ini diagendakan selama 4 hari yakni Selasa-Jumat (18-21 Juli) 2023 dengan agenda kerja sebagai berikut.
Hari pertama, Presiden akan take off dari Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma pukul 10.30 WIB. Setelah tiba di Bengkulu, agenda pertama Presiden langsung menuju lokasi titik peresmian jalan tol Bengkulu.
Lalu mengunjungi sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, layanan kesehatan dan pasar serta meninjau usulan program jalan inpres dan program stunting.
Selanjutnya dihari kedua, Presiden akan bertolak mengunjungi Kabupaten Bengkulu Selatan, Seluma dan Kaur.
Dihari ketiga, dari Kabupaten Bengkulu Selatan, Presiden akan melanjutkan Kungkernya menuju Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong dan Kabupaten Lebong.
Kemudian dihari keempat, Presiden akan melanjutkan Kungkernya menuju Bengkulu Utara dan Kabupaten Muko-Muko.
Dengan agenda yang sama, yakni meninjau sejumlah fasilitas umum dan program inpres serta stunting. Kunker Presiden ke Provinsi Bengkulu dan Roadshow ke Kabupaten guna memastikan setiap program berjalan serta mengetahui kendala dan kondisi masyarakat secara langsung.
Mendapat Informasi dan agenda kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ke Provinsi Bengkulu dan dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Lebong pada hari ketiga Kungker Presiden tersebut.
Ketua Gerakan Rakyat Bela Tanah Adat (Garbeta) Kabupaten Lebong, Edwar Mulfen
berhadapan Presiden Jokowi dapat memenuhi agenda kungker ke Lebong sesuai jadwal yang sudah disusun.
“Kami berharap, Presiden Jokowi dapat mengunjungi Lebong, guna mengetahui kondisi baik akses infrastruktur, maupun potensi-potensi lainya, seperti Sumber Daya Alam (SDA) serta masyarakat secara langsung,” ujar Edwar Mulfen alias Lucen ini. Selasa, 18 Juli 2023.
Ia berharap, moment tersebut dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong, untuk menyampaikan atau mempersentasikan secara langsung kondisi dan potensi-potensi yang dimiliki Lebong kepada Presiden ataupun Perwakilan yang nantinya memenuhi Kungker ke Lebong sesuai jadwal yang sudah beredar luas.
“Kita minta Pemkab mempesentasikan kepada Presiden tentang kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Lebong khususnya terkait akses jalan dan persoalan Tapal Batas (Tabat) Bengkulu Utara – Lebong. Lebong ini sangat kaya, mulai dari emas, perak, tembaga, biji besi, batu bara, gas bumi, granit dan banyak lagi SDA yang tersimpan di Bumi Swarang Ptang Stumang ini,” tegas Pria berperawakan ngondrong tersebut.
Lanjut Lucen, idealnya Lebong menjadi Kabupaten prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov), sehingga SDA yang ada dapat di manfaatkan dan menjadi sumber pendapatan asli Provinsi maupun Kabupaten, sehingga Lebong mupun Provinsi Bengkulu secara umum mampu membuat masyarakatnya Bahagia dan Sejahtera.
“Lebong saat ini hanya menjadi tontonan bagi para pemangku kebijakan (Pemprov) baik eksekutif maupun legislatif. Diduga sudah hampir 40 tahun akses jalan Provinsi menuju Lebong tidak masuk sebagai program prioritas Pemprov, kendati kondisi badan jalan baik akses jalan Rejang Lebong – Lebong maupun Bengkulu Utara – Lebong menjadi sangat memprihatinkan bahkan sering kali terancam putus, jika hal ini terjadi maka dapat dipastikan Lebong menjadi Kabupaten yang terisolir,” tutup Lucen. (PMS20)