Kota Bengkulu – Perpustakaan Daerah Provinsi Bengkulu resmi mendapatkan akreditasi “A” plus dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang ini diserahkan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando kepada Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Senin, 28 November 2022.
Diharapkan dengan predikat A plus ini, perpustakaan daerah provinsi Bengkulu dapat menjadi pusat literasi, peradaban, maupun pusat teknologi bagi Provinsi Bengkulu.
“Alhamdulillah sudah mendapatkan akreditasi A, artinya tidak hanya mengoleksi buku dan tempat membaca, tetapi juga persoalan – persoalan perekonomian, kemasyarakatan juga solusinya itu di perpustakaan,” jelas Gubernur Rohidin.
Gubernur Rohidin pada kesempatan ini juga mengungkapkan akan terus mengembangkan serta meningkatkan Perpustakaan Daerah Provinsi Bengkulu menjadi Perpustakaan Inklusi.
Di mana perpustakaan menjadi tempat untuk meningkatkan literasi berbasis teknologi, yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Perpustakaan tidak hanya sekadar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, tapi menjadi wahana pembelajaran sepanjang hayat, serta pemberdayaan masyarakat.
“Kita akan melakukan penguatan kelembagaan perpustakaan dengan membuat UPT baru, saya ingin mengembangkan bagaimana perpustakaan yang mandiri, dengan bangunan gedung yang representatif sehingga perpustakaan memiliki fungsi ekonomi, fungsi sosial, bahkan fungsi budaya, itulah yang dinamakan perpustakaan inklusi,” jelas Gubernur Rohidin.
Selain penyerahan akreditasi pada kegiatan hari ini juga dilakukan peresmian dan penandatanganan Prasasti Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Provinsi Bengkulu dan Talkshow PILM (Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat).
Adapun fasilitas yang dimiliki oleh Gedung Layanan Perpustakaan ini selain memiliki lebih dari 6000 buku, juga memiliki fasilitas bagi disabilitas berupa buku braille, juga ruang baca anak.
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando menjelaskan bahwa hal ini merupakan bagian dari apresiasi dan perhatian pemerintah pusat kepada daerah.
Terutama upaya untuk mengimplementasikan RPJM presiden Joko Widodo tentang peningkatan SDM. Muhammad Syarif Bando menuturkan bahwa pondasi dari peningkatan SDM adalah askes bahan bacaan, baik tercetak maupun dalam bentuk digital elektronik untuk mengakses pengetahuan dan teknologi.
“SDM menjadi inovasi dan kreativitas, sehingga memiliki kemampuan untuk membuka lapangan kerja, sehingga bisa menyerap tenaga kerja, sekaligus mengurangi angka pengangguran, yang akan meningkatkan income per kapita masyarakat, sekaligus menambah devisa negara, itu rumusan dan definisi SDM yang unggul,” jelas Muhammad Syarif Bando.
Ditambahkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu Meri Sasdi bahwa akan terus meningkatkan inovasi Perpustakaan Daerah. Di antaranya melalaui aplikasi E-Perpus. Di mana masyarakat tidak hanya baca dan pinjam buku secara online saja, namun juga berisi informasi – informasi penting lainnya tentang Bengkulu.
“Kita akan tingkatkan inovasi – inovasi di perpustakaan kita, agar perpustakaan menjadi tempat berkumpul masyarakat untuk meningkatkan literasi untuk kemajuan bengkulu dan indonesia,” jelas Meri Sasdi. (Rls/PMS20)