Rejangtoday.com – Jika melihat realitas kehidupan di dalam rumah tangga, maka tidak sedikit sebagian masyarakat kita masih menempatkan para perempuan sebagai makhluk domestik.
Para perempuan masih dibebankan untuk bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, mulai dari memasak, mencuci, membereskan rumah, merawat anak dan melayani seluruh kebutuhan suami.
Bahkan seorang ibu, istri, dan keluarga lainnya, akan merasa malu kepada tetangga/orang lain bila laki-laki di rumahnya terlibat dalam pekerjaan domestik.
Hal ini terjadi karena kontruksi sosial di masyarakat mengganggap bahwa pekerjaan domestik (rumah tangga) adalah kodratnya perempuan. Sehingga membuat jenis pekerjaan ini kerap dihindari khususnya oleh laki-laki, karena citra yang dibangun pada pekerjaan rumah tangga terlanjur dianggap sebagai: 1) aktivitas orang (perempuan) yang menunggu rumah saja (pengangguran), 2) pekerjaan yang tidak produktif dan tidak menghasilkan uang, 3) laki-laki yang melakukan pekerjaan domestik dianggap tidak berwibawa dan tidak sesuai dengan kodratnya.
Namun ketika sebagian laki-laki mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak, dan bersih-bersih atau Saat ada ayah menggendong anak atau mengganti popok. akan dianggap sebagai sesuatu hal yg tidak wajar dengan ungkapan apresiasi layaknya “Wah., suami idaman, keren, seksi dan segala bentuk pujian yg terlalu berlebihan lainnya”
Seharusnya kita menyadari bahwa laki-laki yg mengerjakan pekerjaan rumah bukanlah hal yg spesial dan perlu perayaan sedemikian rupa, sebab keistimewaan tersebutlah kerap kali menjadi masalah, seakan-akan tidak semua laki-laki bisa padahal hanya karena tidak dibiasakan saja.
Mengapa perlu ada perayaan, pujian, dan aplause yang luar biasa ketika ada lelaki yang sesekali membantu pekerjaan rumah yang selama ini menjadi biasa saja bagi perempuan. Seharusnya kita mampu menormalisasikan tugas domestik yang dilakukan oleh laki-laki tanpa perayaan.
Sehingga nanti akan timbul persepsi baru bahwa Memang sudah sepatutnya baik laki-laki maupun perempuan bertanggung jawab atas kerja domestik di rumah mereka sendiri, sebab pekerjaan rumah tangga adalah kemampuan dasar yang patut dimiliki keduanya.
Oleh: Jeni Melisa, S.H., M.H. Ketua Paswaslu Talang Empat Bengkulu Tengah