Bupati Kopli Targetkan Satu Desa Satu Sarjana

0
4033
Bupati Lebong, Kopli Ansori mengatakan, pendidikan merupakan program prioritas utama di Lebong

Lebong– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong telah menyiapkan berbagai program, salah satunya dibidang pendidikan yang berupa program “Satu Desa Satu Sarjana”.

Era Kepemimpinan Bupati Kopli melalui program pendidikan tersebut, telah menargetkan satu desa satu sarjana. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kabupaten Lebong.

Bupati Lebong, Kopli Ansori mengatakan, pendidikan merupakan program prioritas utama di Lebong. Sebab, tampa SDM yang berkualitas tidak mungkin kita bisa mewujudkan visi maupun misi, itu artinya SDM adalah tolak ukur atau pondasi dasar kita dalam membangun kabupaten Lebong ini.

“Ada beasiswa satu desa satu sarjana silahkan usul ke Dinas Dikbud,” ujar Kopli di dalam group WhatsApp. Jum’at, 05 Mei 2023.

Lanjut Bupati menyampaikan, melalui program pendidikan ini diharapkan setiap desa dapat mengirimkan satu orang pelajar yang baru lulus jenjang SLTA atau setingkatnya ke Dinas Dikbud Lebong.

Untuk diikut sertakan sebagai penerima program pendidikan satu desa satu sarjana sehingga tahun ini kita bisa melahirkan satu sarjana disetiap desa.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong, Elvian Komar

Ia mencontohkan tahun 2022 lalu, dimana hanya 19 pelajar yang mengikuti program beasiswa. Padahal, target pihaknya mencapai 93 desa di daerah itu.

“Tahun 2022 hanya 19 orang. Sangat disayangkan, kalau bisa tahun ini target kita 1 desa satu sarjana,” imbuhnya.

Lebih jauh Bupati menyampaikan, selama mengikuti beasiswa itu para pelajar akan ditanggung biaya kuliahnya sampai selesai. Termasuk biaya makan mencapai Rp 900 ribu per bulan.

“Seluruh biayanya gratis ditanggung oleh Pemda Lebong mulai dari makan dan biaya kuliah hingga selesai dan menjadi sarjana,”pungkasnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong, Elvian Komar mengatakan, pagu beasiswa yang disiapkan tahun ini kurang dari Rp 400 juta. Itupun diluar program satu desa satu sarjana.

“Pertama, penerima adalah yang tidak mampu dan anak-anak berprestasi,” singkatnya. (ABE/Adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini