Normalisasi Air Kotok Pemkab Lebong Turunkan Dua Alat Berat, BWS Sumatera VII Tidur Pulas

0
2377

Lebong – DAM Sabo merupakan salah satu bangunan Presiden ke-2 Republik Indonesia yakni Soeharto, berada di Desa Bungin, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.

Diketahui kondisi DAM Sabo saat ini mengalami sedimentasi, abrasi bahkan jebol, kejadian ini telah dilaporkan oleh Pemkab Lebong kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII selaku pemilik kewenangan. Kendati sudah dilaporkan, sayangnya pihak BWS belum menunjukan tanda-tanda untuk penanganan bahkan terkesan acuh dan tertidur pulas.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan dinilai dapat merugikan masyarakat Pemkab Lebong melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lebong turunkan dua unit alat berat untuk normalisasi sungai Air Kotok di lokasi Dam Sabo. Sabtu, 01 April 2023.

Dok. Alat berat saat membersihankan material yang menumpuk di lokasi DAM Sabo

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Lebong, Tantomi terhadap awak media menyampaikan, normalisasi sungai di lokasi Dam Sabo dilakukan karena kondisi sungai Air Kotok telah mengalami sedimentas, abrasi bahkan jebol.

Lanjut Tantomi mengatakan, mengingat kondisi cuaca saat ini masih tergolong ektrim atau belum stabil. Dikhawatirkan jika hujan kembali mengguyur akan menggenangi pemukiman penduduk seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Derasnya, curah hujan beberapa waktu yang lalu mengakibatkan Jebolnya tanggul Dam Sabo di Desa Bungin, agar air yang mengandung belerang tidak masuk kelahan persawahan warga, yang dapat merusak tanaman bahkan bisa membuat tanaman menjadi mati, maka diperlukan penanggulangan banjir,” ujarnya.

Diakui Tantomi, selain melaporkan kepada pihak BWS kondisi Dam Sabo yang jebol dan diperburuk dengan menumpuknya material tim satgas BPBD Lebong juga melaporkan kepada Bupati dan ditanggapi serius oleh Bupati Lebong, Kopli Ansori. Sebab, dikhawatirkan berdampak pada program Musim Tanam Kedua (MT2) Lebong.

Tim Satgas bencana bersama rombongan tinjau lokasi DAM Sabo.

“Sudah dikoordinasikan dengan BWS. Kamis kemaren sudah meninjau langsung ke lokasi. Mereka juga akan mencatat solusinya. Namun, untuk penanganan jangka panjang belum bisa karena terkendala dianggaran perlu proses mulai dari perencanaan dan sebagainya,” ucapnya.

Lanjut Tantomi meneruskan, bukan hanya DAM Sabo yang jebol dan mengakibatkan banjir. Bencana alam yang mengakibatkan banjir terjadi di sepanjang aliran Sungai Air Kotok mulai dari di Desa Karang Anyar, suka damai Kecamatan Lebong Tengah, Desa Nangai Tayau, Payambik Kecamatan Amen, Desa Nangai Amen dan Kampung Muara Aman Kecamatan Lebong Utara dan daerah Embong Uram, sampai ke Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya.

Mengingat ini persoalan urgent, BPBD Lebong juga tengah menggagas pengajuan program usulan ke provinsi serta pusat untuk membangun talud secara permanen.

Hal ini bukan tanpa alasan. Sebab sepanjang aliran sungai atau air tersebut diatas berpotensi meluap yang mengakibatkan banjir dan mengancam lahan perkebunan dan pertanian bahkan pemukiman masyarakat jika hal ini di biyarkan dikhawatirkan kerugian yang ditimbulkan juga akan semakin besar.

“Selain penanggulangan banjir, kegiatan ini juga dalam rangka tanggap darurat selama 2 minggu kedepan,” tutup Tantomi. (ABE/Adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini