Lebong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong menyebut dalam beberapa akhir pekan ini sudah mulai mengalami hujan dengan intensitas sedang.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong, Tantomi mengatakan, hingga saat ini BMKG belum menyampaikan bahwa fenomena Elnino belum selesai.
“Jadi untuk kondisi Lebong ini, iklimnya sudah mengarah ke musim penghujan tapi belum sepenuhnya dikatakan hujan penuh dikatakanlah peralihan hujan,” ungkapnya. Jum’at, 10 November 2023.
Ia menambahkan, sudah ada intensitas hujan walaupun katakanlah sifatnya sedang, terkait dengan itu bukan berarti katakanlah Elnino sudah cabut.
“Untuk perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah Lebong sudah memasuki musim lembab yakni panas disertai hujan,” ungkapnya.
Lanjutnya, wilayah Lebong inikan sifatnya moderat, jadi curah hujannya juga sudah mulai hujan apalagi menjelang sampai bulan Desember sudah mulai ke arah sana.
“Artinya El Nino sendiri belum cabut ya, tetapi untuk wilayah Lebong berdasarkan peta tingkat mudah terbakar untuk di lapisan atasnya itu sudah low (aman) karena sudah mengarah ke musim basah,” terusnya.
Kemudian Tantomi menjelaskan, lapisan tanah yang ada di kabupaten Lebong dapat dikategorikan aman.
“Karena sebelum-sebelumnya itu dampak kebakaran lahan itu disebabkan oleh pengaruh manusia nya karena untuk meminimalisir dana untuk pembukaan lahan,” jelasnya.
Tantomi membeberkan, wilayah Lebong merupakan wilayah yang memiliki iklim moderat yang artinya sudah ada curah hujan walaupun tidak merata.
“Walaupun secara umum ya kita setingkat kabupaten-kabupaten lain yang ada di provinsi Bengkulu yang kebih cenderung katakanlah kemarau tapi kita masih diselingi hujan, bahkan hingga saat ini sudah dapat dikatakan tidak berpotensi kebakaran lagi,” kata dia.
Terakhir, dirinya berharap kepada masyarakat Lebong agar lebih berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebab perubahan iklim ini dapat berdampak pada kesehatan.
“Karena antisipasi hal tersebut juga untuk menghidupkan dari dampak itu sendiri sehingga masyarakat harus memiliki persiapan lebih matang,” pungkasnya. (PMS20/Adv)