Arga Makmur – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bengkulu Utara menghadiri kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2021, bertempat di ruang Pola Setdakab Bengkulu Utara. Rabu, 19 Januari 2022.
Rapat evaluasi tersebut dibuka langsung oleh Bupati Bengkulu Utara, Mian, unsur OPD seperti Kepala Dinas Kesehatan, Syamsul Ma’arif, Kepala Bappelitbangda, Suharto Handayani, Camat dan Kepala Desa.
Ketua DPRD Bengkulu Utara, Sonti Bakara, menerangkan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh bagi anak balita akibat kekurangan gizi kronik terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan serta terjadinya infeksi berulang karena pola asuh yang tidak memadai.
“Masalah stuntung ini, berharap saya kita bekerja berkalaborasi hingga penanganan stuntung dapat tercapai. Kita berharap akan ada penurunan yang signifikan di Kabupaten Bengkulu Utara bahkan tidak ada lagi stunting,” ujar Sonti.
Sementara, Bupati Bengkulu Utara, Mian menyampaikan kegiatan ini bertujuan unuk merubah perilaku masyarakat atas pemahaman mengenai stunting, sehingga masyarakat terhindar dari stunting. Hal ini juga akan terus dipantau pelaksanaannya untuk menyatukan pandangan dan persepsi.
“Stunting itu pasti pendek, tapi orang pendek belum tentu. Kami terus berupaya untuk mengurangi angka stunting di Bengkulu Utara dengan seoptimal mungkin agar target yang telah kita tetapkan tercapai,” ujar Bupati Mian.
Dalam kegiatan ini Bupati memberikan penghargaan kepada Pakde Mas 2021, untuk penilaian “Kinerja Desa Germas” berdasarkam polling online.
Kategori Desa Germas Ter-inovatif, Ter-inspiratif, dan Ter-replitatif diraih oleh Desa Batu Raja Kol, Kecamatan Hulu Palik. Kategori Desa Germas terbaik berdasarkan nilai dalam pelaksanaan kegiatan. Harapan 1 diraih oleh Desa Sukamakmur Kecamatan Giri Mulya, harapan 2 Desa Batu Raja Kol Kecamatan Hulu Palik, dan harapan 3 Desa Air Sekamanak, Kecamatan Pinang Raya.
“Dalam kesempatan ini juga, kami memberikan penghargaan kepada tim stunting yang telah menjadi Best Practice ditingkat Kementerian dalam Negeri, dari 50 lebih daerah yang menjadi sampel, tim kita berhasil mendapatkan predikat terbaik ditingkat Provinsi terkait pencegahan stunting,” tutup Mian. (PMS20)