Rejangtoday.com – Pada tanggal 13 Oktober yang lalu beranda tiktok ku dipenuhi oleh beberapa video kasus bunuh diri oleh seorang mahasiswa UNES yang kebanyakan kata-katanya seperti ini “Sangat disayangkan perempuan cantik, pintar, kreatif dan selalu ceriah ternyata memiliki beban hidup yang begitu berat sampai harus mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Mahasiswa dengan inisiao NJW ini dikabarkan bunuh diri loncat dari Mall Paragon Semarang Jawa Tengah dengan ketinggian 20 meter, bahkan sebelum ia mengakhiri hidupnya ia sempat menuliskan surat yang berisi permintaan maafnya kepada ibunya dan ia juga masih menyempatkan diri untuk membelikan ibunya kado ulang ulang tahun yang dititipkannya kepada sahabatnya.
Kasus dari NJW ini hanya salah satu contoh kasus bunuh diri yang ada di Indonesia, kasus-kasus lain masih banyak bertebaran diantaranya ada “Tragis Mahasiswa Asal Kediri Tabrakan Diri ke KA Gajayana di Tulungagung”, “Tewasnya Mahasiswa FKH Unair di Mobil dan 2 Pucuk Surat Wasiat”, “Mahasiwa Torut Tewa Tergantung di Rumah Sempat Curhat Sulit Urus Skripsi” dan kasus-kasus lainnya. Dan ternyata kasus-kasus bunuh diri ini ternyata tidak hanya aku temukan pada beranda media social atau kanal berita, karena beberapa hari yang lalu nyatanya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa itu terjadi di kotaku di Bengkulu “Mahasiswa UNIB Ditemukan Tewas Gantung Diri” seminggu sebelumnya kasus gantung diri itu telah terjadi di Kabupaten Tetangga tepatnya di Curup Kabupeten Rejang Lebong “Mahasiswa IAIN Curup Tewas Tergantung di Kontrakan”. Miris, benar-benar sangat miris, penulis sangat sedih akan kasus seperti ini.
Menurut Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI drg R Vensya Sitohang M Epid kasus bunuh diri saat ini memang senantiasa mengalami kenaikan. Ia menyebut catatan kasus bunuh diri di tahun kemarin, 2022, menyentuh 826 orang. Angka ini meningkat 6,37 persen dibandingkan 2018 yakni 772 kasus. Catatan bunuh diri di Indonesia juga relatif jauh lebih tinggi dibandingkan rekor kasus terbanyak Singapura sepanjang 2023 yang sejauh ini tercatat mencapai 476 korban.
Peristiwa Bunuh Diri merupakan saling keterkaitannya antara faktor sosiologi dan psikologi. Menurut Durkhaim terdapat perbedaan antara faktor sosial dan psiklogi, faktor pisikologi merupakan satu fenomena bawaan lahir, sementara faktor sosiologi konstruksi dari masyarakat. Fenomena bunuh diri bisa saja terjadi karena faktor sosial yang memengaruhi psikologi individu, sehingga individu tersebut memiliki keberanian untuk melakukan tindakan bunuh diri. Problemnya bisa berbentuk rasisme, caci maki, diasingkan dan lain sebagainya.
Adapun klasifikasi atau tipe-tipe bunuh diri, Durkhaim membagi menjadi empat tipe bunuh diri. Pertama Egoistic suicide tipe bunuh diri ini terjadi karena integrasi sosial maupun keluarga yang lemah, merasa sendiri dan tidak termotivasi untuk melanjutkan hidup.
Kedua Alturisme suicide bunuh diri ini didorong oleh integrasi dan solidaritas masyarakat yang kuat, individu itu merelakan dirinya untuk bunuh diri demi satu kewajiban (memasrahkan dirinya untuk dipersembahkan kepada leluhur). Ketiga Anomic suicide adalah suatu keadaan individu yang merasa bingung, tidak punya pilihan dikarenakan kaburnya norma atau moralitas dalam satu masyarakat sehingga ia termotivasi untuk bunuh diri.
Kempat Fatalistic Suicide merupakan suatu tindakan individu yang bunuh diri dikarenakan oleh ketatnya aturan-aturan serta moralitas sehingga individu tidak punya kebebasan untuk mengekspresikan hidupnya.
Bunuh diri ini dapat terjadi karena ketidak mampuan seseorang dalam mengontrol diri, tidak kuat menghadapi beban yang terjadi dalam hidupnya, emosi yang berlebihan, kecewa terhadap sesuatu, dan faktor lain yang menggugah jiwa.
Menurut dr Khamelia menyebut belakangan ini semakin banyak remaja yang melakukan percobaan bunuh diri dan melukai diri sendiri. Pemicuhnya adalah sulitnya menahan impulsivitas atau dorongan kecenderungan impulsif yang tidak bisa dikendalikan. Banyak pasien disebutnya menganggap bunuh diri adalah satu-satunya jalan dari masalah yang dihadapi dan berpikiran sempit bawah tidak ada lagi solusi yang dapat dilakukan terhadap masalahnya kecuali kematian.
Sangat disayangkan jika masih ada manusia yang berpikiran jika kematian adalah jalan satu-satunya. Mengapa manusia masih bisa berpikiran seperti itu? itu karena sesoarang tersebut sudah sangat jauh dari Tuhan dan kurangnya. Tuhan telah mememberikan banyak seruan dalam Firmannya tentang larangan untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri. Seperti dalam surat An Nisa ayat 29,
“Yā ayyuhallażīna āmanụ lā ta`kulū amwālakum bainakum bil-bāṭili illā an takụna tijāratan ‘an tarāḍim mingkum, wa lā taqtulū anfusakum, innallāha kāna bikum raḥīmā”
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
Selain dari Al-Quran larangan untuk bunuh diri juga dijelaskan dalam beberapa hadist Rasulullah SAW. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi bawah orang-orang yang bunuh diri tidak akan mencium bau surga, sungguh ini juga mnejadi perhatian bagi kita bukankan Tuhan telah menggambarkan nikmat Surga yang snagat luar biasa dalam firman-firmannya yang lain, Bunuh diri dapat menjadi penyebab seseorang masuk ke dalam neraka. Hal ini dijelaskan Rasulullah dalam hadits shahih riwayat Bukhari. Rasulullah bersabda:
“Di antara orang-orang sebelum kalian ada seorang laki-laki yang terluka. Lalu, ia merasa putus asa. Kemudian, dia mengambil sebilah pisau untuk mengiris urat nadi tangannya dengan pisau tersebut. Tentu saja darah tidak berhenti keluar dari tubuhnya sampai akhirnya ia meninggal dunia. Kemudian, Allah Ta’ala berfirman: ‘Hamba-Ku telah mendahului Aku untuk mengakhiri masa hidupnya, maka Aku mengharamkan urge atas orang tersebut”.
Melakukan perbuatan bunuh diri juga bukan hanya menyakiti diri sendiri melainkan juga menyakiti orang tua, keluarga, sahabat dan orang-orang disekeliling kita. Orang yang menyayangi kita akan sangat bersedih dengan kematian, dan ini juga menjadi sebab besarnya dosa yang diterimah oleh sesorang yang melakukan bunuh diri. Dalam HR. Bukhari No. 6105, Muslim No 110 menjelaskan “Man qatala nafsahu bisyaiy’in adzaban bihi yaumi alqiyaamah. “barang siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di hari kiamat” (. Larangan untuk tidak mendzolimi diri sendiri terafirmasi oleh hadits lain yaitu “laa dzirara walaa dzirora” yang artinya “jangan menyakiti diri sendiri dan orang lain”.
Menyakiti diri sendiri sama halnya menyakiti orang lain, atau sebaliknya. Begitu juga dengan membunuh diri sendiri sama seperti membunuh orang lain, alasannya manusia makhluk sosial dan saling berkaitan satu sama lain, jika satu nyawa melayang maka keluarga atau manusia lain akan sama merasakan penderitaan.
Dalam menghadapi kehidupan sering kali kita menemukan kesulitan ketidakseusaian terhadap apa yang kita harapkan, rasa kecewa,rasa gagal, lelah dengan semua drama hidup, hal menyakitkan yang sennatiasa menghampiri kehidupan kita bahakn setiap detiknya hanya kesedihan yang kita dapati, masalah-masalah yang tak henti menghampiri. Acapkali kita juga membandingkan hidup kita dengan orang lain, mengapa orang lain bisa hidup bahagia, punya uang yang banyak, punyah baarang yang mewah, finansial yang mencukupi, orangtua yang lengkap dengan keluarga yang saling mendukung sedangkan hidup kita penuh kesengsaraan dan pada akhirnya kita akan sibuk menyakhkan takdir, merintih, menggerutuh Tuhan tidak adil dan bahkan mengutuk-ngutuknya.
Wahai semua cerita yang terjadi dalam hidupku bukan semata kraena Tuhan ingin membuat kita sengsara, Tuhan adalah sebaik-baiknya penulis skanario terbaik untuk kita. Ia mengirimkan masalah dalam hdiup kita pasti ada sebab, boleh jadi ia hanya menegur kita akan semua sikap dosa perilku yang kita lakukan selama ini. boleh jadi juga Tuhan ingin kita lebih dekat dengannya, karena dengan hadirnya masalah kita bisa merintih memanjatkan doa senatiasa bertafakur pada-Nya.
Oleh karena itu, bunuh diri bukanlah solusi, bunuh diri akan menambah kesangsaraan bagi kita, karena setelah dibumi kita akan menapaki perjalanan yang sesungguhnya. Oleh karena itu mari sama-sama kita menyiapkan diri untuk perjalanan yang sesungguhnya itu dengan senantiasa melakukan kebaikan-kebaikan dan menjadi orang yang bermanafaat untuk semua orang tak lupa dengan menjauhi segalah larangan dari-Nya. Masing-masing dari kita memiliki cerita yang berbeda tingkat kesuksesan yang juga berbeda semua proses yang kita lewati akan berbeda dengan proses orang lain, maka jangan sibuk memandingkan ceirta kita dengan orang lain merasa orang lain lebih bahagia daripada kita orang lain tidak punya beban dan perspektif lain, pada dasarnya semua yang terjadi dalam hidup kita sudah diatus oleh Yang Maha Kuasa, maka bunuh diri bukanlah pilihan yang dapat kita lakukan.
Terkait dengan kasus bunuh diri yang akhir-akhir ini sering terjadi ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindarinya atau menjadi pengingat untuk saudara-suadari kita yang perna terlintas untuk melakukannya. Pertama perkuat iman, mendekatkan diri dengan Tuhan adalah hal yang paling mendasar yang harus kita lakukan agar terhindar dari keinginan untuk melakukan bunuh diri. Apabila iman kita baik, kita dekat dengan Allah SWT sennatiasa mengamalakan ajaran-ajarannya melakukan sholat, puasa dan ibadah lain yang dianjurkannya insyyalah kita akan terhindar dari keinginan untuk bunuh diri.
Kedua perbanyak melakukan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat. Terkadang pikirian kotor yang muncu dalam benak kita disebabkan karena kita sering kali merenung, melamun memikirkan banyak hal sehingga setan terus mengoda untuk melakukan hal-hal buruk yang dibenci Allah. Maka dengan senatiasa melakukan aktivitas kita tidak mempunyai waktu untuk meikirkan banyak hal yang tidak penting, kita bisa melkaukan kegiatan seperti mengikuti work shop baik online atau secara tatap muka mengikuti pelatihan untuk menabah skil atau bagi mahasiswa kita bisa menyibykan diri dengan mengikuti bermacam-macam UKM, UKK dan OKP untuk kegiatan ekrternalnya.
Ketiga perbanyak sabar dan syukur, salah satu penyebab dari keingan untuk bunuh diri adalah emosi yang tinggi dan kita tidak bisa mengontrolnya maka perlu bagi kita untuk sennatiasa bersabar terhadap masalah yang kita lakukan, sambil bertawakal dan mencari jalan keluar dari masalah itu. Rasa syukur juga harus sennatiasa ditumbuhkan, terhadap masalah yang terjadi dalam hidup kita boleh saja jika kita mengeluh bahkan mennagis terisak tapi perlu dicatat bawah kita harus tetap bersyukur, kita bisa mengingkatkan rasa syukur dnegan melihat kebawah masih banyak orang-orang yang lebih menderita daripada kita, masih banyak hal yang perlu kita syukur terhada nikmat yang Tuhan beri sekecil appaun itu.
Kempat saling berbagi bercerita, hal ini penting untuk dilakukan. Banyak orang yang mengalami stress hingga timbul keinginan untuk bunuh diri disebabkan karena menyimpan terlalu banyak beban sehingga ia tak mampu untuk menahannya. Oleh karena itu disarankan untuk kita apabila mengahadapi suatu maslaah bisa bercerita dengan teman, ayah ibu, sahabat atau siapapun yang bisa kita percayai. Bila perlu jika kita mengalami suatu masalah yang besar dan mengadahpi depresi kita jangan malu-malu untuk datang langsung melakukan konseling kepada psikologis atau tempat-tempat yang menyediakan khusus untuk terapi konseling.
Sebagai makhluk social yang senantiasa berinteraksi satu sama lain, kita harus peka terhadap lingkungan sekitar kita. Terlebih orang-orang terdekat kita apabila kita melihat mereka mengalami masalah, murung, terlihat bersedih atau menujukan depresi bahkan boleh jadi ada keinginan untuk bunh diri maka sebagai sesame manusia kita harus saling mengingatkan. Kita bisa menjadi pendengar yang baik bagi mereka untuk mendengarkan mereka berkeluh kesah terhadap masalah yang mereka hadapii. Kita juga bisa membantu mereka menghadapi masalah mereka semampu kita. Jangan biarkan mereka merasa kesepian hingga muncul pikiran mereka untuk melakukna bunuh diri.
Namun sayangnya ada beberapa korban yang melakukan bunuh diri sennatiasa melakukan kecerian dilingkungannya, sehingga tidak nampak bahkan tidak terpikir bagi kita bawah merekan akan melakukan bunuh diri. Bahkan tidak sedikit dari mereka bahkan mungkin sudah mempersiapkan kematiannya secara tenang. Hal ini yang membuat perilakunya sulit dicegah lantaran tidak ada ‘warning’ dari korban. Namun sebagaimanpun itu terjadi jika kita sudah melakukan beberapa kiat untuk menghindari bunuh diri dan menjauhkan orang disekitar kita untuk melakukannya insyallah kita kan terhindar dari perilaku tersebut.
Ini menurut perspketif penulis ya,, kalau menurut kamu bagaimana? Apakah kasusu bunh diri didaerah kalian juga sennatiasa meningkat? Lalu bagaimna cara kalian untuk menghindari hal tersebut? Jangan lupa komen ya biar kita bisa saling shaering dan belajar satu sama lain agar kasusu ini tidak terjadi lagi.
Oleh: Cici Trisna, S.Sos. (PMII Bengkulu)