Rejangtoday.com – Bank merupakan tempat dimana seluruh kalangan banyak menyimpan uang mereka, tidak hanya itu bank juga memiliki peran dalam memberikan pinjaman terhadap seseorang yang telah mengajukan pinjaman yang mana rata-rata digunakan untuk menjadi modal usaha seseorang. Sistem pinjaman ini biasanya nasabah akan mencicil dalam kurun waktu tertentu dengan bunga yang telah ditentukan.
Adanya fenomena ini sangat membantu adanya masyarakat yang telah memiliki permasalahan dalam keuangan mereka. Pinjaman ini akan membantu masyarakat, entah untuk mengajukan KPR rumah ataupun untuk mengajukan sebagai modal usaha.
Akan tetapi, pinjaman yang diberikan oleh bank memiliki kerumitan yang membuat seseorang malas untuk mengajukan pinjaman legal dalam bank, banyaknya persyaratan dan proses cair yang panjang membuat masyarakat saat ini beralih dalam berbagai alternatif yang telah ditawarkan oleh berbagai pihak ilegal.
Salah satu alternatif yang menjawab merupakan rentenir. Rentenir memiliki sistem pinjam uang dengan cukup mudah, biasanya yang menggunakan jasa mereka merupakan seseorang yang tengah menjalani usaha UMKM yang dapat dikatakan kecil.
Adanya rentenir menurut saya cukup membantu masyarakat menengah kebawah yang ingin memiliki usaha akan tetapi tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak, cukup membantu juga bagi klien yang membutuhkan modal akan tetapi tidak ingin melewati panjangnya pencairan dana.
Akan tetapi, ada kekurangan dalam sistem rentenir yang mana dapat dikatakan selain ilegal juga sistem rentenir ini memiliki bunga yang tinggi sehingga terkesan memeras masyarakat yang menggunakan jasa mereka untuk mendapatkan dana. Bunga yang diberikan oleh rentenir biasanya lebih dari 5% yang mana sebenarnya ini juga memberatkan masyarakat. Akan tetapi eksistensi rentenir ini tidak penah surut dari tahun ke tahun.
Pinjaman di bank sejujurnya sangat memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat, akan tetapi persyaratan yang sulit membuat masyarakat malas untuk melakukan pinjaman kepada bank karena adanya persyaratan yang panjang dan proses yang lama.
Keuntungan pada masyarakat apabila melakukan peminjaman di bank sangatlah banyak, salah satunya adalah bunga yang diajukan oleh bank biasanya cukup kecil sehingga tidak terlalu memberatkan nasabah, selain itu, nasabah dapat melakukan peminjaman dengan jumlah yang cukup besar.
Pada bank sendiri dapat memiliki keuntungan yang besar apabila ada nasabah yang melakukan pinjaman pada bank tersebut. Bank akan memiliki keuntungan dari bunga yang dihasilkan dari pinjaman tersebut, selain itu bank juga dapat memiliki aset yang dijadikan jaminan oleh nasabah bersangkutan.
Menanggapi dua fenomena tersebut, saya merasa bahwa keduanya merupakan penyedia jasa peminjaman dana dengan target yang berbeda. Dalam penggunaan kedua memiliki banyak kekurangan dan kelebihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuha dan kemampuan seseorang. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, kedua pasar mereka memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Keduanya berfokus terhadap hal-hal yang berbeda, pada umumnya rentenir dapat memberikan pinjaman dalam ukuran kecil sesuai dengan kebutuhan modal masyarakat kecil. Sedangkan pada bank biasanya seseorang akan melakukan peminjaman dengan ukuran dana yang lebih besar. Melihat fenomena ini kedua hal tersebut tidak dapat dibandingkan.
Akan tetapi, dalam opini pribadi saya, bagi masyarkat akan lebih menguntungkan apabila tetap melakukan peminjaman dana melalui bank yang telah terpenuhi dan diakui OJK serta terbukti legalitasnya. Dengan begitu masyarakat dapat mengira-ngira berapa cicilan yang harus dibayarkan kepada bank karena telah diatur sedemikian rupa, berbeda dengan adanya rentenir yang ilegal sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak sesuai maka nasabah tidak dapat berbuat apa-apa karena tidak adanya badan hukum yang melindungi.
Oleh: Cahya Dibah Al Adawiyah Nasution, Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta.
