Menjaga Data Pribadi, Apa Itu Penting?

0
196

Rejangtoday.com – Era digital ini, hampir semua manusia menggunakan perangkat keras seperti handphone, komputer, laptop, dan lainnya. Setiap hari kita selalu mengakses berbagai aplikasi secara online maupun offline.

Tahukah kamu bahwa itu semua terdapat sistem proses penyimpanan data yang biasa disebut dengan database.

Database merupakan istilah teknologi jaringan komputer yang memiliki banyak manfaat berupa penyimpanan data.
Database atau basis data adalah kumpulan data yang dikelola berdasarkan ketentuan tertentu yang saling berhubungan sehingga mudah dalam pengelolaannya. Melalui pengelolaan pengguna dapat memperoleh kemudahan dalam mencari informasi, menyimpan informasi dan membuang informasi.

Setelah memahami apa itu database? Kamu juga perlu mengenali jenis dan fungsi dari database. Perangkat lunak khusus membutuhkan tempat untuk mengambil dan menyimpan data serta informasi dari basis data. Hal itu sering disebut sebagai data management system (DBMS) atau sistem manajemen basis data. Database memiliki beberapa jenis dan fungsi yang beraneka macam. Berikut jenis-jenis database:

1. Operational Database, memiliki fungsi sebagai tempat mengelola data secara langsung dan real time. Jenis ini memungkinkan penggunanya untuk bisa melihat, melakukan, dan memodifikasi data.

2. Database Warehouse, merupakan sistem basis data yang biasa dipakai untuk melakukan pelaporan dan analisis data. Sistem ini juga dianggap sebagai komponen inti dari business intelligence. Database Warehouse yaitu repository sentral data yang terpadu yang berasal dari satu hingga lebih dari satu sumber yang berbeda. Database tersebut juga mempunyai suatu tempat untuk menyimpan data terkini. Serta sejarah satu tempat yang telah dipakai untuk membuat sebuah laporan analisis. Data yang tersimpan di warehouse mulanya diunggah dari sistem operasi. Data tersebut dapat melalui penyimpanan operasional yang memungkinkannya kamu untuk melakukan pembersihan data. Proses tersebut digunakan sebagai operasi tambahan guna memastikan kualitas data sebelum dipakai di warehouse sebagai pelaporannya.

3. Distributed Database, merupakan suatu basis data dengan perangkat penyimpanannya yang tidak terpasang pada sebuah perangkat komputer maupun sejenisnya yang serupa. Basis data ini disimpan di sejumlah perangkat komputer yang terletak di tempat yang sama atau tersebar lewat jaringan komputer lainnya yang saling berkaitan. Sistem ini berbeda dengan sistem paralel yang terhubung erat dan bersistem pada data tunggal.

4. Relational Databas atau basis data relasional merupakan basis data yang mengorganisir berdasarkan pada model hubungan data. Banyak sekali perangkat lunak yang memakai sistem ini untuk mengatur dan memelihara basis data melalui hubungan setiap data. Pada biasanya, semua sistem memakai Structured Query Language atau SQL sebagai bahasa pemrograman untuk pemeliharaan basis data dan query.

Jadi seberapa penting menjaga Database?

Penting karena dapat membantu meminimalkan redudansi data. Redudansi sendiri merupakan terjadinya data-data ganda dalam berkas-berkas yang berbeda. Database memastikan integritas data yang tinggi, dimana database akan memastikan keakuratan, aksesbilitas, konsistensi dan juga kualitas tinggi pada suatu data. Database menjaga independensi data sehingga orang lain tidak dapat mengubah data meskipun data bisa diakses dengan menggunakan perangkat lunak database bisa digunakan untuk berbagi data atau informasi dengan sesama pengguna lainnya.

Database sendiri menjamin keamanan suatu informasi dan data, dimana Anda bisa menyisipkan kode akses untuk data-data tertentu yang tidak bisa diakses Bersama dengan database bisa memudahkan untuk mengakses dan mendapatkan data karena semua data terorganisir dengan baik untuk penghematan dalam pembiayaan perangkat, karena database memiliki sistem yang terpusat maka masing-masing bagian tidak memerlukan suatu perangkat untuk menyimpan database, cukup disimpan pada server pusat. Kedelapan, database mempermudah dalam pembuatan sebuah aplikasi baru, karena mempunyai fitur untuk menambah aplikasi baru dan tidak perlu mengubah struktur.

Lalu, bagaimana mencegah kebocoran database?

1. Tingkatkan keamanan data menggunakan penetration testing.

Kebocoran data seringkali disebabkan oleh kelalaian pengguna atau celah keamanan pada sistem yang sedang digunakan. Kerentanan keamanan yang tidak segera diperbaiki memungkinkan peretas mengakses data sensitif di dalamnya. Maka dari itu, cara yang dapat ditempuh untuk menghindari kebocoran data adalah selalu memastikan bahwa sistem yang Anda gunakan memiliki keamanan yang baik.

Salah satu cara untuk melakukannya yaitu dengan melakukan penetration testing atau tes penetrasi secara teratur, di mana melalui pengujian penetrasi, kerentanan keamanan dapat ditemukan dan diperbaiki dengan segera, sehingga dapat melindungi data.

2. Gunakan Perlindungan Endpoint.

Peretas akan selalu memiliki cara baru untuk mengakses sistem, mencuri informasi, dan memanipulasi karyawan agar mereka memberikan informasi sensitif. Maka dari itu, Anda membutuhkan perlindungan endpoint, yaitu tindakan pengamanan untuk melindungi pengguna titik akhir atau perangkat pengguna akhir (seperti desktop, laptop, perangkat seluler, dan lain sebagainya) untuk melindungi mereka dari penggunaan yang tidak sah oleh penjahat dunia maya. Pada dasarnya, sistem perlindungan endpoint dirancang untuk mendeteksi, menganalisis, mencegah, hingga menahan serangan dunia maya. Selain menggunakan perangkat lunak perlindungan endpoint, Anda pun harus menggunakan sandi yang kuat dan menggunakan kunci layar untuk melindungi perangkat.

Penulis: Nabilah Nur Annisa, Mahasiswa Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini