Lebong – Upaya Pemerintah Kabupaten Lebong menangani stunting membuahkan hasil, kali ini mendapatkan apresiasi atas aksi penurunan masalah stunting beberapa tahun terakhir.
Kabupaten Lebong yang dipimpin Bupati Kopli Ansori, meraih penghargaan sebagai Kabupaten/Kota terbaik ketiga di Provinsi Bengkulu atas penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting Tahun 2023.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, memberikan penghargaan itu kepada Wabup Lebong, Fahrurozi, usai kegiatan Forum Koordinasi Penilaian Pemerintah Provinsi Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Provinsi Bengkulu Tahun 2024.
Turut mendampingi Kadis Kesehatan Kabupaten Lebong, Rachman, Kepala Bappeda Lebong, Erik Rosadi, dan Plt Kadis DP3AP2-KB Lebong, Nurzianawati beserta jajaran.
Wabup Lebong, Fahrurozi selaku Ketua Tim Penurunan Stunting Kabupaten Lebong, menyampaikan penghargaan terbaik ketiga di Provinsi Bengkulu berkat kerjsama semua pihak.
“Alhamdulillah atas kerjasama dan dukungan kita bersama, Kabupaten Lebong mendapatkan juara 3 dengan nilai 84,09,” ujarnya. Selasa, 21 Mei 2024.
Pada kesempatan itu, ia juga memaparkan gambaran umum tentang Kabupaten Lebong, kemudian dilanjutkan dengan paparan tren prevalensi stunting di Kabupaten Lebong dari tahun 2021-2023.
Hasil timbang bulan Agustus 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Lebong adalah 4,52 persen (EPPGM 2022). Sedangkan, hasil timbang Agustus 2023, kembali menurun yakni 2,93 persen (EPPGM 2023).
“Penderita stunting di Kabupaten Lebong terus mengalami penurunan setiap tahunya, kondisi ini tidak terlepas dari program bapak asuh anak stunting Kabupaten Lebong yang berkolaborasi dengan TNI dan Polri serta BUMN,” kata Wabup.
Selain itu lanjut Rozi sapaan akrabnya lagi, Pemkab Lebong juga melakukan rembuk stunting mulai dari tingkat Kelurahan hingga tingkat desa.
“Langkah ini selaras dengan komitmen kami untuk terus menjadikan anak-anak di Kabupaten Lebong terbebas dan terhindar dari stunting sehingga seluruh anak di Lebong dapat tumbuh sehat,” pungkas Rozi.
Sementara itu, Plt Kadis DP3AP2-KB Lebong, Nurzianawati menyatakan komitmen dan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Lebong dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lebong dengan inovasi Bapak Anak Asuh Stunting (BAAS), SI KELILING, dan Si KIA Baes.
“Prakteknya si BAAS iuaran wajib guna membantu aksi spesifik target anak stunting selama 3 bulan berturut-turut. Sedangkan SI KELILING melakukan pelayanan, pemantauan, pembinaan, pendataan, pelaporan dan informasi kesling. Lalu, SI KIA Baes memberikan pelayanan, pemantauan, pembinaan, pendataan, pelaporan dan informasi Kesling,” kata Oci sapaan akrabnya.
Menurutnya, dengan semangat melaksanakan 8 aksi konvergensi secara utuh dan bimbingan provinsi bengkulu serta Dirjen Bangda Kemendagri, Kabupaten Lebong soap mencapai angka stunting di tahun 2024 sebesar 8 persen sesuai target RPJMD.
“Jadi, inovasi-inovasi ini perlu disampaikan supaya masyarakat tahu apa saja program dan inovasi yang dijalankan di tengah masyarakat,” tuturnya. (PMS20)